41.
“Bibirku bergerak tetap nyanyikan cinta walau aku tahu tak terdengar, jariku
menari tetap tak akan berhenti sampai wajah tak murung lagi”.
(Di Mata Air Tidak Ada Air Mata - album Belum Ada Judul 1992)
42. “Mengapa besar selalu menang?, bebas berbuat
sewenang wenang, mengapa kecil selalu tersingkir?, harus mengalah dan
menyingkir”.
(Besar Dan Kecil - album Belum Ada Judul 1992)
43. “Angin pagi dan nyanyian sekelompok anak muda
mengusik ingatanku, aku ingat mimpiku, aku ingat harapan yang semakin hari
semakin panjang tak berujung”.
(Aku Disini - album Belum Ada Judul 1992)
44. “Jalani hidup, tenang tenang tenanglah seperti
karang”.
(Lagu Satu - album Hijau 1992)
45. “Sebentar lagi kita akan menjual air mata kita
sendiri, karena air mata kita adalah air kehidupan”.
(Lagu Dua - album Hijau 1992)
46. “Kita harus mulai bekerja, persoalan begitu
menantang, satu niat satulah darah kita, kamu adalah kamu aku adalah aku”.
(Lagu Tiga - album Hijau 1992)
47. “Kenapa kebenaran tak lagi dicari?, sudah tak
pentingkah bagi manusia?”
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
48. “Kenapa banyak orang ingin menang?, apakah itu
hasil akhir kehidupan?”.
(Lagu Empat- album Hijau 1992)
49. “Anjingku menggonggong protes pada situasi, hatiku
melolong protes pada kamu”.
(Lagu Lima - album Hijau 1992)
50. “Biar keadilan sulit terpenuhi, biar kedamaian sulit
terpenuhi, kami berdiri menjaga dirimu”.
(Karena Kau Bunda Kami - album Dalbo 1993)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar